Nama : Tuti Handayani
Kelas : 3EA13
NPM : 19210344
Proposal
Ilmiah
A.
Judul
Penelitian
Perana
Biaya Promosi Dan Biaya Distribusi Terhadap Peningkatan OmzetPenjualan Pada Sophie Marti\n Cabang Cikampek.
B.
Pendahuluan
Latar
Belakang Masalah
Tujuan umum dari setiap perusahaan
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham, dan hal tersebut akan
tercapai apabila kegiatan penjualan dapat dilaksanakan secara berhasil sesuai
dengan yang direncanakan. Namun semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dalam
bidang yang sama, semakin ketat pula persaingan yang terjadi antar perusahaan.
Selain itu, era globalisasi seperti saat ini menyebabkan pasar tidak hanya
dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik namun juga pesaing dari luar negeri,
sehingga mengharuskan menajemen membuat strategi yang baik dalam menghadapi
persaingan dan strategi tersebut layak untuk perusahaannya.
Kegiatan promosi
harus sejalan dengan rencana pemasaran yang diarahkan dan dikendalikan untuk
mengembangkan laju perusahaan. Promosi yang tidak terkendali akan menurunkan
tingkat penjualan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk promosi merupakan
pemborosan, sedangkan saluran distribusi dipakai oleh semua perusahaan untuk
memproduksi barang dengan kualitas yang baik, namun banyak pula yang gagal
memenuhi target pasarnya. Keadaan ini disebabkan oleh kebijakan distribusi yang
kurang tepat sehingga barang yang dihasilkan kurang laku dipasar dan
menyebabkan banyak konsumen merasa kurang puas. Dalam promosi terjadi proses
penyajian pesan-pesan yang ditujukan untuk membantu penjualan barang atau jasa.
Products are promoted to create new
customers. Promotion requires time that should be an integral part of business
plan. Promotion should be clear, to the point, and focused (Ahmed, Hossain;
2012). Promosi merupakan aktivitas pemasaran yang paling terlihat yang
secara rutin dilakukan oleh sebuah perusahaan.
Menurut Kotler
yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh, Many A.Rusli dan Benyamin Molan (2002:18)
kegiatan pemasaran produk perusahaan tidak hanya membicarakan produk, harga
produk dan promosi, melainkan juga pendistribusian produk. Oleh karena itu di
dalam pemasaran produk dikenal 4P, yaitu product,
price, promotion and place. Perkembangan ekonomi yang sangat pesat
memungkinkan produsen untuk memproduksi barang atau jasa secara besar-besaran,
tetapi semua ini harus diimbangi oleh sistem distribusi yang lebih baik.
Distribusi dan
promosi merupakan sebagian dari beberapa variabel pemasaran sehingga sangat penting untuk
diperhatikan oleh setiap perusahaan. Pada kenyataannya keberhasilan distribusi
dan promosi dalam suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh pengelolaan biaya
distribusi dan promosi yang baik, karena kedua biaya tersebut akan berpengaruh
secara langsung terhadap omzet penjualan. Dengan adanya pengelolaan biaya
distribusi dan biaya promosi yang efektif dan efisien, kedua biaya tersebut
mempunyai peran penting dalam meningkatkan omzet penjualan, sehingga dengan
meningkatnya omzet penjualan maka tujuan perusahaan untuk memperoleh laba akan
tercapai, dimana omzet penjualan merupakan penjualan yang dinyatakan dalam
jumlah penjualan, banyaknya satuan fisik, atau jumlah uang yang harus dicapai.
Pada Sophie
Martin, permasalahan yang sekarang dihadapi adalah banyaknya usaha pesaing,
sehingga hal tersebut membuat perusahaan harus bekerja keras untuk lebih
menarik calon pembeli guna memperoleh laba yang besar. Salah satu upaya yang
dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pandapatannya dengan cara
meningkatkan kegiatan pemasaran produk, dimana dengan kegiatan pemasaran produk
yang meningkat diharapkan turut meningkatkan omzet penjualan sehingga
perusahaan pun dituntut untuk melakukan sistem pendistribusian produk dengan
baik agar produk yang dihasilkan perusahaan sampai ke tangan konsumen lebih
cepat. Namun sampai saat ini belum diketahui sejauh mana pengaruh biaya promosi
dan distribusi yang telah dikeluarkan oleh Sophie Martin terhadap tingkat omzet
penjualan.
Maka dengan
adanya permasalahan-permasalahan yang tertulis di atas. Maka dalam penelitian
ini diambil judul `PERANAN BIAYA PROMOSI
DAN BIAYA DISTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN OMZET PENJUALAN PADA SOPHIE MARTIN
CABANG CIKAMPEK`.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat diambil perumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu :
1. Apakah
ada pengaruh antara biaya promosi terhadap peningkatan omzet penjualan?
2. Apakah
ada pengaruh antara biaya distrbusi terhadap peningkatan omzet penjualan?
3. Apakah
ada pengaruh antara biaya promosi dan biaya distribusi terhadap peningkatan
omzet penjualan?
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk
mengetahui pengaruh antara biaya promosi terhadap meningkatnya omzet penjualan.
2. Untuk
mengetahui pengaruh antara biaya distribusi terhadap meningkatnya omzet
penjualan.
3. Untuk
mengetahui pengaruh antara biaya promosi dan biaya distribusi terhadap
meningkatnya omzet penjualan.
Manfaat
Penelitian
Manfaat
Akademis
a. Sebagai
syarat menyelesaikan tugas penulisan ilmiah, juga dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang pemasaran dan menambah pengalaman dalam
melakukan penelitian secara ilmiah.
b. Meningkatkan
kemampuan atau daya kerja mahasiswa dan pemahaman tentang peranan biaya promosi
dan biaya distribusi terhadap meningkatnya omzet penjualan pada suatu
perusahaan.
Manfaat
Praktis
Hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai bahan informasi dan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui
faktor dominan yang dapat mempengaruhi
omzet penjualan sehingga perusahaan dapat menyusun strategi lebih baik lagi
agar dapat meningkatkan omzet penjualan.
Batasan Masalah
Pada
penelitian ilimiah ini, permasalahan peranan biaya promosi dan biaya distribusi
terhadap meningkatnya omzet penjualan pada Sophie Martin cabang Cikampek. Maka
penulis menggunakan biaya promosi dan biaya distribusi serta data penjualan
Sophie Martin cabang Cikampek dari tahun 2008- 2012.
C. TINJAUAN
PUSTAKA
1.
Pengertian
Pemasaran
Pemasaran dalam arti baru, yaitu memuaskan kebutuhan
pelanggan. Definisi pemasaran adalah sebagai proses sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain. Pemasaran terjadi ketika orang memutuskan untuk memuaskan kebutuhan
dan keinginan lewat pertukaran. Bila pemasar melakukan tugas memahami kebutuhan
pelanggan dengan baik, mengembangkan produk yang memberikan nilai superior, dan
menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikan secara efektif, produk
ini akan dijual dengan amat mudah.
Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan
untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan lewat proses pertukaran. Jika nilai-nilai
benar-benar diperdagangkan antara kedua belah pihak transaksi terjadi. Apabila
sama, hubungan jangka panjang berkembang. Mengembangkan hubungan dengan
pelanggan seperti itu lewat ikatan sosial dan ekonomi yang kuat menjadi sasaran
penting banyak pemasar.
Menurut Stanton yang dikutip Firdaus (2008 : 120)
mengatakan bahwa Pemasaran adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan dan
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang
dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial.
Rangkuti (2009 :
21) berpendapat bahwa Pemasaran merupakan suatu interaksi yang berusaha untuk
menciptakan hubungan pertukaran dan bukan merupakan cara yang sederhana yang
hanya sekedar untuk menghasilkan penjualan.
Machfoedz (2010 :
140) mengemukakan bahwa pemasaran adalah suatu proses yang diterapkan
perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan menyediakan
produk (barang dan jasa). Konsumen tertentu yang merupakan sasaran upaya
pemasaran disebut pasar sasaran.
Berdasarkan
uraian pengertian di atas maka terdapat unsur-unsur penting dalam pemasaran,
meliputi:
a.
Kebutuhan, keinginan dan
permintaan konsumen.
b.
Adanya kebutuhan produk yang
dianggap mampu memuaskan kebutuhan.
c.
Proses pemasaran kebutuhan
dan keinginan dilakukan dengan cara tertentu yaitu melalui carapertukaran.
d.
Adanya pertukaran akan
membutuhkan tempat untuk pertukaran yaitu pasar.
Berdasarkan
definisi tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan suatu
proses sosial ekonomi yang berkaitan dengan mengalirnya barang dan jasa secara
ekonomis dari produsen ke konsumen, sehingga secara efektif dapat memenuhi
permintaan yang heterogen dengan kemampuan penawaran atau suplai yang heterogen
dan dapat memenuhi tujuan-tujuan masyarakat jangka pendek maupun jangka
panjang.
2.
Strategi Pemasaran
Segmentasi pasar adalah Proses yang secara jelas membagi-bagi
pasar menjadi kelompok pembeli dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah
laku yang berbeda yang membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Perusahaan
harus memutuskan bagaimana memasuki pasar itu. Pasar terdiri dari banyak tipe
pelanggan, produk, dan kebutuhan, serta pemasar harus menentukan segmen mana
yang menawarkan peluang terbaik untuk mencapai sasaran perusahaan. Konsumen
dapat dikelompokkan dalam berbagai cara berdasarkan faktor geografik (negara,
regional, kota). Faktor demografik (jenis kelamin, umur, pendapatan,
pendidikan). Faktor psikografik (kelas, sosial, gaya hidup), dan faktor tingkah
laku (frekuensi membeli, manfaat yang dicari, tingkat pemakaian).
Usmara
(2003 : 22) bahwa strategi pemasaran merupakan sesuatu yang sangat penting
bagi setiap perusahaan, sesuatu yang penting umumnya tidak mudah dirumuskan dan
dilaksanakan.”
Dalam
konteks penyusunan strategi, pemasaran memiliki 2 dimensi, yaitu dimensi
saat ini dan dimensi masa yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan dengan
hubungan yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya.
Sedangkan dimensi masa yang akan datang mencakup
hubungan di masa yang akan datang yang diharapkan akan dapat terjalin dan
program tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Faktor lingkungan yang
dianalisis dalam penyusunan strategi pemasaran adalah keadaan pasar atau
persaingan, perkembangan teknologi, keadaan ekonomi, peraturan dan kebijakan
pemerintah, keadaan ekonomi peraturan dan kebijakan pemerintah, keadaan sosial
budaya dan keadaan politik. Masing-masing faktor ini dapat menimbulkan adanya
kesempatan atau ancaman/hambatan bagi pemasaran produk suatu perusahaan.
Strategi
pemasaran menurut Tjiptono (2009 : 6) adalah merupakan pernyataan (baik
secara implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini
produk mencapai tujuannya.
Manajer juga harus
membagankan strategi spesifik untuk elemen bauran pemasaran seperti produk
baru, penjualan di lapangan, periklanan, promosi penjualan, harga dan
distribusi. Manajer harus menjelaskan bagaimana setiap strategi bereaksi
terhadap ancaman, peluang dan isu penting yang diuraikan bagian depan dari
rencana ini.
3.
Pengertian Promosi
Usaha
peningkatan penjualan perusahaan menjalankan berbagai seperti memperbaiki dan
memperluas penyaluran produknya serta meningkatkan pelayanan pada konsumen.
Disamping itu perusahaan juga melakukan kegiatan promosi pemasaran.
Promosi juga merupakan
komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Ciri dari
komunikasi yang persuasif membujuk adalah ada komunikator yang secara terencana
mengatur berita/informasi dan cara penyampaiannya untuk mendapatkan akibat
tertentu dalam sikap dan tingkah laku si penerima (target pendengar).
Subagyo (2010 : 129)
mengemukakan bahwa Promosi adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk
menyampaikan atau mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran, untuk
memberi informasi tentang keistimewaan, kegunaan dan yang paling penting adalah
tentang keberadaannya, untuk mengubah sikap ataupun untuk mendorong orang untuk
bertindak dalam membeli suatu produk.
Menurut Sutojo (2009 :
265) promosi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memberitahu pembeli
tentang keberadaan produk di pasar atau kebijaksanaan pemasaran tertentu yang
baru ditetapkan perusahaan misalnya pemberian bonus pembelian atau pemotongan
harga.
Promosi penjualan
merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari
suatu produk atau jasa. Pemasaran modern menuntut lebih dari sekedar
pengembangan produk yang baik, menetapkan harga yang menarik, dan
menyediakannya bagi pelanggan sasaran. Perusahaan juga harus berkomunikasi
dengan pelangganya, dan apa yang dikomunikasikan jangan sampai menimbulkan
keraguan. Bagi kebanyakan perusahaan, pertanyaannya bukan apakah harus berkomunikasi, melainkan berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan dan bagaimana caranya.
Program komunikasi
pemasaran total sebuah perusahaan disebut bauran promosi (promotion mix)
terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan
masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan
pemasarannya.
Machfoedz (2005 : 103)
mengemukakan bahwa Promosi adalah merupakan salah satu dari unsur bauran
komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan oleh pemasar, unsur yang lain adalah
personal selling, pemasaran langsung, periklanan dan hubungan masyarakat. Karena sifatnya yang
unik, promosi dapat memenuhi tujuan komunikasi
tertentu yang tidak dapat dicapai dengan tehnik lain.
Pendapat
di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa promosi merupakan cara berkomunikasi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
mendorong atau menarik calon konsumen
agar membeli produk atau jasa yang di pasarkan. Atau dapat juga disimpulkan, bahwa promosi merupakan suatu
alat komunikasi yang bersifat membujuk,
agar konsumen mau membeli produk yang ditawarkan.
4.
Tujuan Promosi
Menurut Schoell (Buchari Alma ; 2009 : 181) tujuan promosi adalah
memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, meyakinkan.
Sedangkan
menurut Fandy Tjiptono (2008 : 221) tujuan utama dari promosi adalah
menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta mengingatkan pelanggan
sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Tujuan
utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta
mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.
Secara rinci tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
a)
Menginformasikan
1.
Menginformasikan pasar
mengenai keberadaan produk baru
2.
Memperkenalkan cara
pemakaian yang baru dari suatu produk
3.
Menyampaikan perubahan harga
pada pasar
4.
Memperjelas cara kerja suatu
produk
5.
Menginformasikan faedah dari
suatu produk
6.
Meluruskan kesan yang keliru
dari produk
b)
Membujuk pelanggan sasaran
(persuading) untuk :
1.
Membentuk pikiran merk
2.
Mengalihkan pikiran ke merk
tertentu
3.
Mengubah persepsi pelanggan
terhadap atribut produk
4.
Mendorong pembeli untuk
belanja saat itu juga
5.
Mendorong pembeli untuk
menerima kunjungan wiraniaga
c)
Mengingatkan (preminding)
terdiri atas :
1.
Mengingatkan pembeli bahwa
produksi yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat
2.
Meningkatkan pembeli tetap
ingat walaupun tidak ada kampanye iklan
3.
Menjaga agar ingatan pertama
pembeli jatuh pada produksi perusahaan
4.
Pengertian
Saluran Distribusi
Setiap
perusahaan barang dan jasa tidak akan lepas dari masalah penyaluran barang yang
dihasilkan atau barang yang akan dijual ke konsumen. Para produsen berhak
menentukan kebijakan distribusi yang akan dipilih dan disesuaikan dengan jenis
barang serta luasnya armada penjualan yang akan digunakan. Jika perusahaan
berada dalam persaingan yang semakin tajam, perusahaan harus segera mengadakan
penelitian terhadap pasarnya. Penelitian tersebut untuk mengetahui kebutuhan
serta selera konsumen dan jika mungkin menstimulir permintaan serta menciptakan
langganan. (Kotler, 2006).
Sistem distribusi
menurut C. Glenn Walters didefinisikan sebagai berikut, bahwa “sistem distribusi
adalah sekelompok pedagang agen perusahaan yang mengkombinasikan antara
pemindahan fisik dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi
pasar terbuka (Swastha dan Irawan, 2002: 286)”.
Lembaga-lembaga
yang ikut bagian dalam penyaluran barang adalah :
1. Produsen
2. Perantara (pedagang dan agen)
3. Konsumen akhir atau pemakai industri
4.
Unsur dan Fungsi Saluran Distribusi
Saluran distribusi mempunyai tugas menyalurkan barang-barang dari
produsen ke konsumen yang akan menggunakan produk atau jasa tersebut dijual
atau dipasarkan. Dengan demikian para konsumen dapat menikmati dan mendapatkan
produk atau jasa yang mereka butuhkan. Menurut Swastha dan Irawan (1981:76)
terdapat 3 unsur pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang distribusi
(tempat). Unsur tersebut adalah :
a)
Sistem transportasi
b)
Sistem penyimpanan
c)
Pemilihan saluran distribusi
Menurut Kotler
(1997a:82) unsur-unsur saluran distribusi terdapat pada variabel-variabel
bauran pemasaran yang ketiga yaitu tempat (place), berbagai kegiatan yang
dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi
pelanggan sasaran
D. Perumusan Hipotesa
Berdasarkan kerangka teoritis yang dikemukaka, maka
hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1
: Biaya promosi berpengaruh terhadap omzet penjualan
H2
: Biaya distribusi berpengaruh terhadap omzet penjualan
H3
: Biaya promosi dan biaya distribusi secara signifikan berpengaruh terhadap omzet penjualan
E. Metodologi Penelitian
Data Penelitian
Sumber Data
Data yang akan diambil di Sophie Martin
meliputi :
1. Data
volume penjualan do siphie martin dari tahun 2008 sampai tahun 2012
2. Biaya
promosi dari tahun 2008 sampai tahun 2012
3. Biaya
distribusi dari tahun 2008 sampai tahun 2012
4. Dan
data-data penunjamg lainnya
a.
Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab
kepada user bagian marketing di Sophie Martin yang
beralamatkan jalan Ahmad Yani no.2 Ruko
ex timbangan Cikampek.
b.
Observasi
Observasi adalah penelitian yang dilakukan langsung
terhadap objek penelitian dengan mengadakan wawancara dan observasi langsung di Sophie Martin cabang
Cikampek.
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah :.
Data
Sekunder
Data
yang dapat digunakan dalam penulisan ilmiah ini berupa data sekunder yakni data
yang berisi tentang biaya promosi dan biaya distribusi dalam peningkatan omzet penjualan
dari tahun 2008 – 2012.
Metode
ini dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku dari penelitian sebelumnya
dengan tujuan untuk memperoleh data sekunder yang berhubungan dengan penelitian
ini.
Type
Data
Data yang akan diambil di Sophie
Martin meliputi :
1. Data
volume penjualan do siphie martin dari tahun 2008 sampai tahun 2012
2. Biaya
promosi dari tahun 2008 sampai tahun 2012
3. Biaya
distribusi dari tahun 2008 sampai tahun 2012
4.
Dan data-data penunjamg lainnya
a.
Wawancara
Yaitu dengan melakukan tanya jawab
kepada user bagian marketing di Sophie Martin yang
beralamatkan jalan Ahmad Yani no.2 Ruko
ex timbangan Cikampek.
c.
Observasi
Observasi adalah penelitian yang dilakukan langsung
terhadap objek penelitian dengan mengadakan wawancara dan
observasi langsung di Sophie Martin
cabang Cikampek.
Objek
Penelitian
Objek yang digunakan
oleh penulis adalah Sophie Martin yang bertempat di daerah Cikampek.
Periode
Penelitian
Data didapatkan dari
Data Biaya Promosi, biaya distribusi Sophie Martin dari tahun 2008-2012
Variabel Penelitian dan
Model Penelitian
Menurut
Arikunto (1998 : 99) variabel penelitian adalah objek apa saja yang menjadi
titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
bebas (X) dan satu variabel terikat (Y).
a.
Variabel bebas (X)
Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah biaya promosi dan biaya distribusi dalam
meningkatnya omzet penjualan pada sophie martin. Yaitu penilaian menyeluruh
tentang semua kegiatan promosi dan distribusi yang dilakukan oleh sophie martin
sehingga dapat meningkatkan omzet penjualan.
b.
Variabel terikat (Y)
Yang
menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah omzet penjualan.
Yaitu
meningkat atau menurunnya omzet penjualan bergantung terhadap kegiatan promosi
dan distribusi yang dilakukan oleh sophie martin.
Alat
yang digunakan
Dalam penulisan ilmiah ini, teknis analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Analisis data
kuantitatifadalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode
statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan 17.0 (Statistical Package for Social Science)
1)
Model Analisis
1)
Analisis Regresi Linear
Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh sebab akibat dengan menentukan
nilai X (sebagai variabel bebas) dan untuk menaksir nilai-nilai yang
berhubungan dengan Y (sebagai variabel terikat) secara serempak, dengan
menggunakan rumus statistik : (Sugiyono, 2001: 192).
Y = a + b1X1 + b2 X2+ e
Dimana :
Y =
volume penjualan yang diamati
a = bilangan konstanta
b1 & b2 = koefisien regresi masing-masing
variabel
X1 =
biaya promosi (dalam ribuan)
X2 =
biaya distribusi (dalam ribuan)
2)
Uji F
Analisis
ini digunakan untuk mengetahui signifikan pengaruh secara mutlak antara
variabel bebas terhadap variabel terikat (Djarwanto PS dan Subagyo, 2002 :
198). Untuk mengetahui dan menguji kebenaran koefisien regresi secara
keseluruhan digunakan uji F test.
Menurut Wijata (2009)
batasan F Hitung :
Ho diterima : Jika signifikan > α = 0,05
Ho ditolak : Jika signifikan < α = 0,05
3)
Koefisien Determinasi
Yaitu
kemampuan variabel X (variabel independen) mempengaruhi variabel Y (variabel
dependen). Semakin besar koefisien determinasi menunjukkan semakin baik
kamampun X menerangkan Y. Besarnya koefisien determinasi adalah kuadrat dari
koefisien korelasi dan dirumuskan sebagai berikut :
R2 = {n(Ʃxy) -
(Ʃx)(Ʃy)}2
√{n(Ʃx2) – (Ʃx)2 n(Ʃy2) – (Ʃy)2}
Jadi apabila koefisien
korelasi sudah di ketahui, maka untuk mendapatkan koefisien determinan dapat
diperoleh dengan mengkuadratkannya. (Djarwanto PS dan Subagyo, 2002: 265).
F.
Rencana Biaya Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian dalam penyelesaian tugas Penulisan Ilmiahpada Universitas
Gunadarma, maka semua
biaya penelitian ditanggung oleh penulis.
Daftar Pustaka
1. Kotler, Phillip. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
2. Ma’ruf, Hendri.
2006. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar