Minggu, 21 Oktober 2012

Jurnal 3 (Metode Riset)

-->
        Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Minimarket
Alfamart dan Indomaret Di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan

Tema           : Kepuasan konsumen
Masalah       : mencari tahu variabel yang dominan dengan menguji variabel-variabel
                      pembentuk kepuasan konsumen pada usaha ritel minimarket Alfamart Dan
                      Indomaret
Judul           : Analisis Variabel Pembentuk Kepuasan Konsumen Pada Ritel Minimarket
                     Alfamart dan Indomaret Di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan
Pengarang   : HENDRIKUS ARINANDA
Tahun          : 2010

a)      Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami perkembangan dan kemajuan yang cukup pesat. Sektor ritel dan pusat perbelanjaan menunjukkan perkembangan yang signifikan serta memberikan kontribusi positif dalam pemulihan ekonomi Indonesia. Perkembangan perekonomian memegang peranan yang penting dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang maju khususnya di kota-kota besar, telah terjadi perubahan di berbagai sektor termasuk di bidang industri dan produksi serta pada kegiatan ritel di Indonesia menjadi usaha ekonomi berskala besar. Di sisi lain juga terjadi pergeseran gaya hidup dari tradisional menjadi modern, sehingga menciptakan perubahan pola belanja konsumen terutama di kota Jakarta.
Bentuk usaha ritel yang mengalami perkembangan cukup pesat adalah minimarket. Dewasa ini bermunculan minimarket dengan berbagai fasilitas yang semakin lengkap. Pada dasarnya keberhasilan usaha ritel terletak pada penyediaan produk sehari-hari, baik secara kualitas maupun kuantitas serta harga yang terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.
Dengan melihat banyaknya keinginan konsumen yang beraneka ragam, memberi peluang besar bagi para pelaku bisnis untuk mendirikan ritel minimarket di Wilayah Pesanggrahan Jakarta Selatan. Hal ini disebabkan karena letak daerah yang strategis dan dikelilingi oleh komplek perumahan. Dalam hal ini penulis ingin mengetahui kepuasan konsumen dengan mempertimbangkan variabel-variabel pembentuk kepuasan konsumen dalam berbelanja di ritel minimarket Alfamart dan Indomaret.
b)      Tujuan
Penulis ingin mengidentifikasi variabel pembentuk kepuasan konsumen dan juga ingin mengetahui variabel yang paling dominan dalam membentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket Alfamart dan Indomaret.
c)      Metode Penelitian
Metode Pengumpulan Data Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan, yaitu penelitian deskriptif. Maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei, yaitu teknik pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung. Survei dilakukan kepada para konsumen ritel minimarket Alfamart yang terletak di Jalan Bintaro Permai Raya No. 44 dan Jalan Merpati Raya No. 1, ritel minimarket Indomaret yang terletak di JalanPesanggrahan Raya No. 3 dan Jalan M. Saidi Raya No. 109 dengan mengajukan kuesioner kepada 100 orang responden.
Teknik pengukuran yang digunakan adalah skala likert. Penelitian terhadap pernyataan diberi
bobot nilai 5 untuk penilaian Sangat Setuju, bobot nilai 4 untuk penilaian Setuju, bobot nilai 3 untuk penilaian Cukup Setuju, bobot nilai 2 untuk penilaian Tidak Setuju, bobot nilai 1 untuk penilaian Sangat Tidak Setuju.
d)     Variabel Penelitian
Indikator pengukur variabel yang digunakan adalah variabel lokasi, variabel promosi, variabel harga, variabel kelengkapan produk, dan variabel pelayanan
e)      Metode Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan adalah metode statistik dengan mengggunakan analisis validitas dan reliabilitas, analisis faktor, analisis korelasi. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS versi 11.0.
f)       Analisis dan Pembahasan  
Analisis Korelasi
Berdasarkan penelian dihasilkan hasil korelasi sebagai berikut:
a. Hubungan antara Lokasi dengan Promosi.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.600 menunjukkan hubungan Lokasi dengan Promosi searah.
b. Hubungan antara Lokasi dengan Harga.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.490 menunjukkan hubungan Lokasi dengan Harga searah.
c. Hubungan antara Lokasi dengan Kelengkapan Produk.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.539 menunjukkan hubungan Lokasi dengan Kelengkapan Produk searah.
d. Hubungan antara Lokasi dengan Pelayanan.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.596 menunjukkan hubungan Lokasi dengan Pelayanan searah.

e. Hubungan antara Promosi dengan Harga.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.642 menunjukkan hubungan Promosi dengan Harga searah.
f. Hubungan antara Promosi dengan Kelengkapan Produk.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.675 menunjukkan hubungan Promosi dengan Kelengkapan Produk searah.
g. Hubungan antara Promosi dengan Pelayanan.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.468 menunjukkan hubungan Promosi dengan Pelayanan searah.
h. Hubungan antara Harga dengan Kelengkapan Produk.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.644 menunjukkan hubungan Harga dengan Kelengkapan Produk searah.
i. Hubungan antara Harga dengan Pelayanan.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.625 menunjukkan hubungan Harga dengan Pelayanan searah.
j. Hubungan antara Kelengkapan Produk dengan Pelayanan.
Koefisien korelasi bertanda positif sebesar 0.596 menunjukkan hubungan Kelengkapan Produk dengan Pelayanan searah.   
g)      Kesimpulan
Dari lima variabel yang telah diuji dan dianalisis dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hubungan antar variabel pembentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket Alfamart danIndomaret adalah signifikan.
2. Variabel lokasi, promosi, harga, kelengkapan produk, dan pelayanan mampu membentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket Alfamart dan Indomaret.
3. Dari lima variabel yang paling dominan membentuk kepuasan konsumen pada ritel minimarket Alfamart dan Indomaret adalah variabel harga.
        h) Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dijadikan acuan bagi para pengusaha ritel untuk dapat memenuhi kepuasan konsumennya . dimana variabel yang paling dominan adalah variabel harga. Maka sebaiknya para pengusaha ritel menggunakan harga sebagai pembentuk kepusan konsumennya, sehingga nantinya makin banyak konsumen yang berbelanja di ritel mereka.
Sumber  :  http://ardimaswahyu.blogspot.com/2010/11/review-3.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar